Going West Part 6: Grand Teton National Park, Salt Lake City and Arches National Park

Dari Yellowstone kita menuju ke Salt Lake City, kota terbesar di state Utah. Tapi sebelumnya kita mampir dulu ke Grand Teton National Park dan melewati state Idaho. Buat yang suka nonton film Hollywood. Terutama film-film yang dihasilkan oleh Paramount Movies, pasti familiar banget dengan logonya Paramount yang seperti ini:

Dari dulu aku pikir itu puncak gunung tertinggi di Alpen, Swiss atau bahkan Himalaya. Eh ternyata itu gambar dari Grand Teton. Gunung tertinggi dari barisan gunung-gunung di Teton Range yang ada di Grand Teton National Park. Grand Teton National Park ini terletak di sebelah selatan dari Wyoming. Mungkin kayak bukit barisan di Sumatra Barat ya. Teton Range dikeliling oleh danau. Dan di dalam Grand Teton National Park masih hidup flora fauna yang katanya sudah ada dari prehistoric time.

Pemandangannya sepanjang menuju Grand Teton National Park itu keren banget. Dan begitu sampai di viewing point Grand Teton makin berasa wah. Majestic banget..

photo 2

IMG_6769

IMG_6742

Dari Grand Teton kita menuju kota terdekat yaitu Jackson Hole untuk makan siang dan melanjutkan perjalanan ke Salt Lake City di Utah. Kita menginap semalam di hotel dekat airport, dan mulai mengeksplore Salt Lake City besok paginya.

Salt Lake City ini adalah kota terbesar dan terpadat di Utah. Dan dikenal sebagai kotanya para pengikut Mormon. Hampir semua orang yang jadi Gubernur disini pasti pengikut Mormon. Dan ekonomi kota ini juga kuat di backing oleh pengikut Mormon. Karena itu disini ada temple Mormon yang besar dan bagus banget.

Tujuan pertama kita di Salt Lake City adalah the Great Salt Lake yang dikenal juga sebagai America’s Dead Sea. Aku pikir dead sea cuman ada di laut mediterania. Tapi disini juga ada. Kita main ke Marina nya dan masih lihat beberapa simbol simbol dari Olimpiadi Musim Dingin yang pernah diselenggarakan di Salt Lake City.

IMG_6796

IMG_6808

IMG_6784

After Marina kita menuju City Hall nya Salt Lake City. Lokasi city hall nya sendiri ada diatas bukit yang mana pemandangannya keren banget bisa lihat seluruh kota Salt Lake City. Bangunannya hampir mirip dan mengingatkan aku sama gedung Capitol yang ada di Washington, D.C. Di dalam city hall banyak mozaic-mozaic bergambar yang menceritakan perjuangan kaum Mormon sewaktu memulai koloni nya di Salt Lake City ini.

IMG_6857

IMG_6825

IMG_6850

Cukup terinspirasi dari Greco Roman ya bangunannya. Kita hanya sebentar di City Hall dan langsung jalan menuju salah satu destinasi utama kita yaitu Arches National Park. Aku pernah lihat salah satu foto Arches dari Arches National Park, dan aku pengen banget bisa kesana dan melihat those giant arches. Arches National Park ini terletak di Moab, Utah. Dan kontur areanya mirip-mirip dengan Grand Canyon kali ya. Area gurun yang terlihat gersang dan cuman kaktus yang bisa hidup disitu. Hehehehe cukup beragam memang pemandangannya perjalanan kali ini. Dari melihat yang hijau-hijau di Yellowstone sampai melihat daerah gurun menuju Arches National Park.

Tapi sayang kita tidak mengunjungi semua Arches yang ada disitu karena terbatasnya waktu. Kita cuman mampir di Balance Rock, Double Arch dan Elephant Buttle. Sayang kita gak mengunjungi Delicate Arch yang paling terkenal. Mungkin karena jaraknya agak jauh yang mana kalau cuman setengah hari bisa dikejar. But then, the rest of the arches are also gorgeous.. 🙂IMG_6908

IMG_6985

More pictures from Arches National Park:

It was an amazing experience. Dan Utah adalah pemberhentian terakhir sebelum kita kembali ke Denver untuk balik ke Boston. Travelling nya di pause dulu demi menyelenggarakan lebaran sama teman-teman di Boston. Senang akhirnya bisa mengunjungi beberapa taman nasional Amerika yang keren-keren. Mungkin kalau balik ke Indonesia saatnya memperkenalkan Aghnan dengan taman nasional Indonesia yang gak kalah beragam dan kaya dengan Amerika. Lucunya ya selama di jalan aku sama mas udah merencanakan kita mau jalan-jalan kemana aja di Indonesia. Manado, Aceh, Lombok sampai Pulau Derawan pun masuk jadi must visit list kita. Dan mungkin gak akan ke luar negeri dulu sampai beberapa waktu. Hehehe. Well we’ll see ya. Semoga ada rejekinya ya.. Amiin 🙂

Terus gimana pengalaman naik tur? Humm yang jelas ada pros and cons nya ya. Yang jelas balik lagi ke kebutuhan dan pilihan kita. Karena soal budget wise setelah di compare-compare ternyata mirip-mirip naik tur dengan nyusun itinerary sendiri. Karena di dalam paket tur biasanya ada beberapa biaya ekstra yang harus kita perhatikan kayak tip atau service charge.

Pros ikutan Tur:

  • Gak usah pusing nyusun itinerary dan budget. Tinggal cari yang pas dengan waktu dan kantongnya. Dan tinggal bawa diri dan baju aja deh. Semua ditanggung beres.
  • Enak ada yang ngejelasin ini itunya. Secara gak langsung bisa belajar lebih banyak apalagi kalau dapat tour guide yang pengalamannya panjang.
  • Dapat kenalan teman baru. Ya secara beberapa hari bareng-bareng terus pasti ya bisa dapat kenalan baru. Biasanya berlanjut dengan nge add di facebook dan saling tag foto waktu liburan deh.
  • Efisien di waktu. Kalau terbatas waktu dan pengenannya banyak ikutan tur lebih enak. Soalnya kita gak pake pusing nyusun ini itunya. Dan jaminan dapat semuanya atau gak ya duit balik.
  • Gak capek nyetir, nyari jalan, baca peta atau mijitin pak supir. Dan gak pusing cari jalan termasuk gak perlu pusing kalau masuk ke daerah yang gak dapat sinyal hape (google maps langsung matik dan kita panik 😆 )

Cons ikutan Tur:

  • Gak bebas dan waktu terbatas. Misalnya buat eksplor satu tempat kita dibatasin dengan namanya boarding time. Yang kalau kebetulan tempatnya bagus banget dibatasin kayak begini kan ya gak enak ya. Apalagi kalau mau hunting foto. Gak nendang sama sekali.
  • Beda orientasi. Dalam artian, fokusnya tur guide lebih ke oh lihat ke kiri itu bagus buat di foto. Lihat ke kanan itu bagus buat di foto. Dan biasanya pas kita eksplore satu tempat tur guide lebih punya orientasi nganterin kita ke suatu tempat yang bagus buat di foto dan ya kita foto-foto. Jadi ikut tur itu istilahnya cuman jalan ke suatu tempat dan foto-foto. Gak betul-betul menikmati travelling nya yang mana dapat pengalaman baru dengan menjalani kehidupan para locals.
  • Pilihan tempat makan terbatas apa yang ada di tempat pemberhentian. Kenyanglah kita dengan buffet-buffet oriental atau jejeran fast food nya Amerika.
  •  Capeknya poll karena biasa berangkat dini hari dan balik ke hotel udah malam. Buat kita gpp sih yang orang dewasa. Cuman buat anak kecil ada tantangannya tersendiri
  • Penginapannya cap cip cup. Artinya karena biasanya tur itu paket hemat jadi bisa dapat penginapan yang bagus, oke atau gak terlalu oke. Aku sih gak penting desain dll ya. Hotel jadul asal bersih it’s ok. Tapi kalau jadul dan baunya lucu nah kebersihannya agak-agak dipertanyakan. Tips nya, jangan lupa bawa pewangi ruangan yang bisa di semprot itu aja 😆

Kesimpulannya, kita pribadi lebih suka nyusun itinerary sendiri. Soalnya pasti lebih seru karena proses merencanakan perjalanan itu sama serunya dengan menjalankan itinerary itu sendiri 🙂 Walau lebih time consuming tapi yang jelas puasnya lebih poll. Dan kita suka menemukan sesuatu yang gak terduga dijalan. Apalagi kalau menjelajah Amerika ya. Road trip sendiri itu lebih nendang dan asik. 🙂 Tapi kalau punya keterbatasan waktu dan maunya banyak ya ikutan tur adalah solusi paling ideal deh 🙂

2 thoughts on “Going West Part 6: Grand Teton National Park, Salt Lake City and Arches National Park

  1. beingine says:

    Ahaha.. Agree pros n cons nya..
    Kmrn kita agak drama, Nggi, di mana peserta suka complain dan guide agak sensi :D.
    It was fun tho, buat kenang2an.

    Delicate arches tnyata jauh ya, pantes kita jg ga diajak ke sana.

    [Reply]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.